Sabtu, 16 Februari 2008

Perbedaan Tidak Sama Dengan Pembedaan

Saat mengikuti pengenalan mata kuliah Sistem Sosial Politik Indonesia, dosen saya menyampaikan sebuah cerita menarik mengenai fenomena sosial yang terjadi di Indonesia. Jadi dosen saya yang notabene masi mbak-mbak single, hehehe... bercerita bahwa saat dia sedang melakukan sebuah penelitian mengenai etnis minoritas di Indonesia. Dia mencari beberapa responden.

Dan salah satunya yang membuat saya tertarik adalah ada seorang Tionghoa yang benar-benar ingin menjadi dokter mata. Setelah mengambil kuliah kedokteran umum di fakultas Kedokteran UGM, dia berencana mengambil spesialis mata. Setelah mengikuti ujian ternyata dia lulus dengan nilai tertinggi. Namun, dia diputuskan tidak diterima. Alasan yang diberikan tidaklah pasti. Saat temannya bertanya pada pihak universitas mengapa kok dia tidak bisa mengambil spesialis mata padahal saat ujian dia lulus dengan nilai tertinggi. Diduga dia tidak diterima karena matanya yang sipit atau dengan kata lain dia adalah etnis Tionghoa. Dia meminta pada temannya itu agar apabila ternyata alasannya karena dia etnis Cina jangan pernah katakan apapun tetapi apabila alasannya lain, baru katakan alasan tersebut kepadanya. Dan sampai sekarang temannya itu tidak mengatakan apapun padanya perihal hal tersebut.

Dia hanya benar-benar ingin menjadi dokter mata dan cita-citanya kandas karena alasan yang tidak masuk akal. Dia akhirnya menjadi seorang dokter umum di sebuah puskesmas. Dengan naluri bisnisnya dia pun membangun sebuah apotek yang beroperasi 24 jam dan punya banyak cabang di beberapa kota (K-24). Apotek ini punya logo berwarna hijau, kuning, merah. Itu merupakan gambaran kondisi riil bangsa Indonesia yang multiras, agama, bahasa, dan lain-lain. Warna hijau yang mendominasi menunjukkan masyarakat muslim yang mayoritas ada di Indonesia, warna merah menunjukkan komunitas nasrani, warna kuning mewakili agama lain yang minoritas. Ketiga warna itu bila digabungkan ternyata menghasilkan komposisi yang indah. Itulah yang ingin dia praktikkan dalam bisnis apotek. Selain bisnis apotek dia juga mengelola bisnis studio foto dan iklan di televisi.

Secara tersirat logo tersebut bisa dimaknai bahwa perbedaan memang tidak bisa dihindari, yang harus dihilangkan pada dasarnya adalah pembedaan. Pembedaan tersebut tercipta karena adanya suatu stereotype yang sudah mengakar. Misalnya etnis China identik dengan kemahirannya di dunia bisnis, jadi dianggap kurang di bidang lain. Jadi suatu stereotype merupakan apa yang terlintas di pikiran kita pertama kali saat mendefiniskan sesuatu. Fenomena di atas memang sudah sering terjadi di Indonesia di mana terdapat hal-hal yang tidak bisa dilakukan seseorang karena terhalang tembok pembedaan.

14 komentar:

aan mengatakan...

duh,,
saia jd ngrasa kesindir

Anonim mengatakan...

ikut aja absen ja ah,

tumben posting terus :)
wakakaka,perbedaannya puadcakep ma fuadcakep apa hayo
ckakaka

Andri Journal mengatakan...

Wo o o...Ternyata logo tu ada maknanya to?Baru taw saya...Ok,nice article...Katakanlah kalo dia jd dokter mata,apakah dia akan sesukses skr?Tp,tidak bs tidak,saya tetep salut sama kegigihan dia (baca:tidak mudah putus asa). ^_^
BTW,Anda gak punya cita2 jd dokter mata kan?

Keket mengatakan...

>>aan
saya tdk brmksud menyindir,,

tp klo km ngerasa trsindir,,ya maaph2,,

mengingat km srg menjd krbn pembedaan krn brasal dr etnis sempagers,,

hoho ;)

Keket mengatakan...

>>fuadpahing
lg smgt ngenet,,
gratisan si,,
hoho,,

prbedaanya ap yak?
q taunya, persamaannya sm2 ckep diliat dr lubang idung,,
wkwkwkwk,,
piss ^o^v

Keket mengatakan...

>>mas andri

gak pgn tuh -_-

cita2 wkt kcil pgn jd dktr anak ato orgn dlm,,

ksampean g y?
hohoho^·^

mentok2N dktr diplomasi pling,,

Keket mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
aan mengatakan...

ben

Unknown mengatakan...

nice post, memberikan saya perspektif dan pengetahuan baru

negara ini memang masih harus banyak belajar..unity in diversity kalo kata DJ Romy mah,hehe

cheers

Keket mengatakan...

hoho,,
salam kenal yak,,
ternyata anda suka musik dugem y?
saya mayan suka ndengerin tiesto,,

chuupied mengatakan...

ehm, permisi!
yah ketzz, ikut prihatin bwt indonesia...
harusnya tuh ga ada yang namanya diskriminasi,
HAPUS diskriminasi!!!!


hidup!!! (^^)/

Keket mengatakan...

hidup!!^-^/

Anonim mengatakan...

hmmm, ternyata temannya mas fuad ndak cuma nulis soal yang lucu lucu aja.

slam kenal => mig name dj_lynx

soal pembedaan dan perbedaan, emang masih sangat terasa di negeri ini, bahkan setelah reformasi sekalipun. Semoga kaum muda nanti saat telah memegang kepemimpinan, bisa mengesampingkan perbedaan untuk membangun Indonesia.

Keket mengatakan...

wah,,
salam kenal,,
makasi ud mampir d sini,,^_^

smg qt bs,,
bersatu!!